Menikah atau berumah tangga berbeda banget dengan masa pacaran. Kalau nggak suka dan nggak ada kecocokan lagi, tinggal pergi dengan cukup bilang “say goodbye”.
Menikah itu tanggung jawabnya besar, baik kepada pasangan maupun kepada Tuhan. Seharusnya lah sebagai pasangan yang sudah menikah, berkewajiban untuk membuat pernikahan itu “berhasil”.
Segala hal yang menyangkut pasangan suami dan istri. Keduanya harus bekerja sama dalam suka dan duka, juga sepenanggungan. Jangan sampai berat sebelah yang bakal menyebabkan ketimpangan roda pernikahan.
Baca juga: 3 Hal Tentang Cinta Dalam Pernikahan yang Diajarkan Nabi Muhammad S.A.W.
Huhu jadi inget almarhum suami yang ninggalin aku tahun 2021 lalu. Kalau almarhum masih ada, tanggal 12 Februari bulan depan adalah anniversary kami yang ke-26. Sudah lebih dari “perak”.
Aku dan suami saat itu sedang kompak-kompaknya berjuang menghadapi Covid-19. Kami berdua bekerja sama agar rumah tangga berjalan normal.
Maklum, hampir setahun nggak “ngantor” dan hanya mendapatkan separuh penghasilan saja setiap bulannya. Jadi, aku harus bisa mengatur pengeluaran agar tidak kekurangan.
Ya ada sih, waktu itu perbedaan pendapat sedikit karena masalah ekonomi ini. Tapi kami mendapatkan titik temu dari masalah itu dan kembali kompak.
Baca juga: Yuk, Omongin 5 Hal Penting Ini Dengan Pasangan Sebelum Menikah
Aturan Tidak Tertulis Dalam Pernikahan
Seperti norma tidak tertulis yang berlaku di masyarakat. Seperti etika, sopan santun, empati ketika kita hidup bersosialisasi.Kehidupan pernikahan juga ada aturan tidak tertulisnya. Kalau aturan-aturan yang tidak tertulis ini dijalankan dalam kehidupan berumah tangga. Maka pernikahan langgeng pasti didapat.
Berikut adalah tiga aturan tak tertulis yang harus dipatuhi agar pernikahan berjalan mulus:
1. Jangan terlalu kritis terhadap orang tua pasangan (mertua)
Ngaku deh kalau kamu kadang ada rasa kesal akan sikap mertua. Tapi itu bukan berarti kamu melakukan pembenaran dengan menunjukkan kesalahan orang tua pasangan kamu akan tindakannya itu.Ingat loh, kamu juga punya orang tua. Bayangkan bagaimana perasaan kamu jika ada orang yang menjelek-jelekkan orang tua kamu. Nah, sekarang terapkan prinsip yang sama pada pasangan kamu.
Baca juga: 5 Alasan Hubungan Kamu Dan Pasangan Tidak Bertahan Lama
Memang sikap yang kadang bikin kesal itu gak jarang buat hati kamu mangkel. Tapi semua itu bisa dibicarakan, kok. Jangan sampai rasa kesal akan sikap orang tua pasangan kamu buat kamu benci mereka.
Coba duduk berdua bareng pasangan. Pasti ada jalan keluar dari permasalahan mertua dan menantu ini. Bagaimanapun pasangan kamu adalah orang yang paling mengerti bagaimana cara menghadapi orang tuanya.
Kalau sudah dapat solusinya. Sampaikan atau komunikasikan dengan baik ke mertua kamu. Jangan salah loh, kata-kata itu memiliki kekuatan yang jika kamu keluarkan dengan cara positif. Maka permasalahan kamu dan mertua bisa terselesaikan dengan damai.
Kebalikannya, kalau kamu mengekspresikannya dengan cara yang negatif karena saking kesalnya barangkali. Bukannya menyelesaikan masalah, yang ada malah melebar adu mulutnya.
Baca juga: Please, Jangan Jadikan 6 Alasan Ini Untuk Menikah Dengan Pasangan
2. Tidak perlu semua hal dipertengkarkan
Namanya juga rumah tangga, adem ayem mah cuma ngehalu. Lama nggaknya sebuah pernikahan, bukan jaminan bebas dari pertengkaran atau selisih pendapat.Kalau bisa mah, gak usahlah hal kecil dijadikan pemicu pertengkaran. Kalau kamu sering melakukannya, yang ada kamu bakalan dicap sebagai pribadi yang suka menciptakan konflik dalam pernikahan. Gak kasihan sama pasangan? Saling mengerti dan mengalah ajalah.
Coba bersikap bijak dan pilihlah masalah apa yang benar-benar bisa ditarik benang merahnya. Masalah seperti apakah itu? Yang jelas masalah itu adalah yang sangat penting bagi kamu dan harga diri kamu.
Entah itu soal karir, urusan rumah, anak, dan selebihnya kamu yang tahu jika menyangkut harga diri kamu.
Kalau kamu menghadapi masalah ini. Jangan lepas dari komunikasi dengan pasangan. Jangan di lama-lama, biar masalahnya cepat diatasi dan kelar.
Baca juga: Tetap Produktif Meski Diam di Rumah
3. Pahami gaya kelekatan pasangan
Menemukan gaya kelekatan masing-masing di awal pernikahan bisa mengubah hubungan kamu dengan pasangan. Ada yang butuh waktu untuk merasa dekat dengan pasangan setelah menikah. Ada juga yang butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan yang tidak pernah dialami ketika masih pacaran.Nah, perbedaan-perbedaan yang kayak gini, kalau nggak dipahami bisa bikin kesalahpahaman dan rasa tidak aman pasangan. Lain hal kalau kamu memang sudah menyadari dan memahami kebutuhan satu sama lain. Maka perbedaan malahan akan menjadikan hubungan kamu dan pasangan menjadi lebih dekat.
Setiap pasangan itu unik dan memiliki gaya penyelesaian konflik yang berbeda, namun yang perlu kamu pelajari adalah untuk saling menghargai kebutuhan satu sama lain.
Baca juga:
Baca juga:
Lakukan 5 Sikap Ini Setelah Kehilangan Barang Berharga
Sekali lagi komunikasi yang terbuka dan jujur adalah hal terpenting untuk kamu dan pasangan dalam membuat keputusan. Ingat, kamu dan pasangan adalah sebuah tim. Kerjasama adalah mutlak.
Kamu bukan hanya pasangan hidup; tetapi juga sahabat yang siap untuk menghadapi dunia bersama, disatukan oleh pemahaman yang mendalam tentang gaya keterikatan satu sama lain dan cinta yang tak tergoyahkan. Bukan lebay ya ini.
Cuma tiga aturan tak tertulis yang harus kamu perhatikan dan praktekkan setelah menikah. Gampil lah. Yuk bisa, yuk!
Kamu bukan hanya pasangan hidup; tetapi juga sahabat yang siap untuk menghadapi dunia bersama, disatukan oleh pemahaman yang mendalam tentang gaya keterikatan satu sama lain dan cinta yang tak tergoyahkan. Bukan lebay ya ini.
Cuma tiga aturan tak tertulis yang harus kamu perhatikan dan praktekkan setelah menikah. Gampil lah. Yuk bisa, yuk!
No comments:
Post a Comment