Mau kilas balik sedikit tentang alasan menikahnya aku. Dan juga berbagi cerita dari para Sahabat Desi's Corner semua. Apa sih, alasan para Sahabat Desi's Corner menikah dengan pasangan?
Siapa tahu nanti ada yang galau. Dan sedang mencari alasan untuk menikah dengan pasangannya.
Menikah kan, cukup satu kali. Menurutku alasan menikah bukan hanya karena cinta saja. Meski kalau balik lagi ke agama. Menikah itu karena Alloh dan yang pasti untuk memenuhi perintahnya.
Sebagai pengingat, tulisan tentang alasan menikah dengan pasangan ini, tidak membahas tentang materi, ya.
Baca Juga: 4 kesalahan karir di usia 30-an
Gelisah Tak Kunjung Menikah
Tidak perempuan atau laki-laki, urusan menikah bukan saja menjadi masalah pribadi. Tapi keluarga juga, mau tidak mau mereka ikut terlibat didalamnya.Buat yang belum dan yang akan mau menikah. Jangan sampai alasan-alasan yang akan dibahas dalam artikel ini, menjadi keputusan untuk menikah.
Mending nge-jomlo dulu aja, deh, daripada menggunakan alasan-alasan ini. Jangan sampai pernikahan cuma sebatas umur jagung.
Wajar sih, kalau umur sudah masuk usia menikah belum juga naik pelaminan. Lalu kegelisahan dan kegalauan menghantui di setiap mata ingin terpejam.
Apalagi terima undangan pernikahan teman tiap minggu. Atau mengunjungi teman yang baru melahirkan anak. Ditambah sapaan mereka, "Kamu kapan?"
Tinggal ke laut aja deh, yang ada. Senyam-senyum sambil garuk kepala.
Tenang, definisi pasrah jodoh ditangan Tuhan itu. Kalau usaha tetap jalan, doa nggak putus, menaikkan kualitas diri digeber terus. Yakin aja kalau Tuhan sedang mempersiapkan jodoh terindah dan terbaik.Jadi, sikap yang wajar kalau merasa risih ketika mendengar kabar sahabat, teman, atau kerabat yang akan menikah dengan pasangannya. Kan, Sahabat juga masih usaha. Cuma belum waktunya saja.
Baca juga: Selembar surat untuk sahabat sejati
Apa Alasan Menikah Dengan Pasangan?
Mengenal selama hampir sembilan tahun. Kami rasa cukup untuk melangkah lebih jauh. Cuma itu alasannya agar kami bisa bersama. Cinta.
Tapi, zaman sekarang, semuanya yang makin kesini makin kesana aja. Setiap orang mempunyai kekuatan mental yang berbeda-beda.
Demi menyelamatkan diri dari rasa minder dan desas desus tidak laku karena usia yang kian bertambah. Akhirnya diputuskanlah menikah karena alasan desakan sosial.
Padahal keputusan menikah itu harus dianalisis, di introspeksi, dan dipikirkan dengan cermat oleh kedua pasangan.
Baca juga: Saat ikhtiar dan doa berbeda dengan takdir
Tapi sayangnya, masih banyak orang menikah dengan 6 alasan berikut ini:
1. Tekanan sosial
Ketika semua orang di sekitar Sahabat akan menikah, mau tidak mau pastinya Sahabat akan merasakan banyak tekanan sosial diminta untuk segera menikah.Buat yang mentalnya kurang kokoh. Perundungan verbal mungkin akan membuat keputusan tergesa-gesa dan tanpa pertimbangan yang matang.Mencari pasangan itu bukan perkara mudah. Target memang bisa dibuat. Tapi kalau usaha belum membuahkan hasil? Ya, lebih baik tetap menjomlo.
Maka sebaiknya, abaikan saja tekanan sosial yang menghampiri Sahabat. Coba alihkan segala yang menggelisahkan hati dengan hal positif. Atau membuat prestasi yang membuat orang di sekitar Sahabat teralihkan.
2. Desakan keluarga
Selain masyarakat, tekanan dari dalam yaitu keluarga adalah salah satu alasan terbesar mengapa orang menikah dengan seseorang atau orang lain tanpa perhitungan yang masak.Anggota keluarga mungkin terus-menerus mengejar Sahabat untuk bertemu seseorang. Dan diminta untuk menikah agar mereka dapat hidup tenang dan tidak ada beban lagi.
Mereka tidak bisa melihat santainya Sahabat dengan status jomlo. Sedangkan di sekeliling mereka. Orang-orang seusia Sahabat, rata-rata sudah menikah.
Keluarga ingin Sahabat segera mendapatkan pasangan lalu melepas masa lajang. Sehingga beban mereka dari status Sahabat pun lepas.
Baca juga: Usia 25 tahun versi desi's corner
3. Pernikahan akan menyelesaikan masalah
Pernikahan bukanlah sekedar melepas masa jomlo. Nama yang tercatat resmi, baik dalam agama maupun negara.
Pernikahan adalah menyatukan dua insan yang berbeda karena Allah. Cinta lahir dan batin. Menyelami suka dan duka kehidupan bersama.
Bukan ajang perbaikan yang akan menyelesaikan masalah status kejombloan Sahabat.
Solusi masalah jomblo dengan menikahi seseorang tanpa hati tulus. Justru akan menjadi masalah baru ketika Sahabat Desi's Corner dan pasangan sudah menikah. Karena pondasi awal yang tercipta tidak kuat menopang kehidupan berumah tangga.
Baca juga: Merayakan cinta dengan sahabat sejati
4. Pasangan memberikan ultimatum untuk segera menikah
Kalau pasangan mengajak menikah dan memberi ultimatum, jika tidak menyetujui pernikahan tersebut, lalu pasangan mengancam akan meninggalkan Sahabat. Ini bisa jadi pertanda akan adanya bahaya besar.Alasan menikah dengan pasangan itu bukan karena paksaan, dipaksa, atau didesak. Sehingga Sahabat merasa tertekan mengiyakan untuk menikah.
Terlebih itu semua datangnya dari pasangan Sahabat sendiri. Kecuali, kalau memang sudah siap secara mental, tidak masalah untuk menerima ajakan tersebut.
5. Menikah menjadi ajang pembuktian diri akan sebuah hubungan
Pernikahan adalah fondasi dasar untuk menciptakan kehidupan sosial dalam lingkup kecil yaitu membangun sebuah keluarga.Namun untuk mengarah kesana, tidak harus dengan menikah yang bertujuan hanya ingin membuktikan keseriusan hubungan Sahabat dengan pasangan.
Pertama, Sahabat tidak harus membuktikan apa-apa kepada siapa pun. Percaya atau tidak, hidup di zaman sekarang ini. Beberapa orang melihat bahwa pernikahan itu hanya sebagai simbol status.
Dan beberapa lainnya melihat bahwa menikah itu dijadikan sebagai cara untuk berjejaring. Sementara yang lain hanya melihat untuk memvalidasi keberadaan mereka melalui pernikahan.
Landasan menikah sebagai pembuktian sebuah hubungan, sebaiknya tidak dilakukan.Baca Juga: Lebaran 50:50
6. Menikah agar tidak kesepian
Padahal alasan menikah dengan seseorang atau pasangan agar hidup tidak pernah kesepian bukanlah alasan yang baik.
Sikap yang wajar dan normal kalau menjadi jomlo terlalu lama jadi hal menakutkan. Tapi berkomitmen pada seseorang yang tidak terlalu dikenal atau tidak yakin, adalah keputusan yang sangat buruk.
Bagaimana bisa membahagiakan pasangan, kalau diri sendiri saja tidak bahagia?
Kalau Sahabat Desi's Corner, alasan menikah dengan pasangan dulu apa?
Atau mau menambahkan alasan yang tidak boleh digunakan untuk menikah? Barangkali bisa menjadi tambahan buat para pasangan yang akan menikah. Yuk, sharing!
Betul banget, menikahlah saat kita sudah siap, ilmu berumah tangga yang terkadang sering dilewatkan
ReplyDeleteBetul bgt mbak, pernikahan adalah ibadah yang dilakukan seumur hidup untuk itu harus betul² dipikirkan secara matang kenapa mau menikah. Jangan sampai menyesal karena merasa salah memilih. Bahagia kan diri sendiri dulu, jadi siap untuk melangkah ke jenjang pernikahan.
ReplyDeleteIya sih, kayak udah jadi urusan publik ya kalau sudah berumur tapi belum menikah. Perundungan secara verbal itu benar adanya. Kayaknya masyarakat kita butuh belajar lebih afif lagi. Jodoh, maut, rezeki itu Allah yang mengatur, jangan ikut campur. Didoakan saja
ReplyDeleteSaat memutuskan menikah, baik diri sendiri maupun pasangan harus memang sudah siap, bukan unt beberapa alasan diatas tentunya sehingga ketika nanti menghadapi kesulitan dalam berumah tangga mampu menghadapinya dengan baik.
ReplyDeleteSaya mengenal kerabat yang menikah karena alasan ke 3.
ReplyDeleteSedihnya, hidupnya berlari dari satu masalah ke masalah lainnya.
saya menikah di saat usia sudah tidak muda lagi, karena memang belum ketemu jodohnya
ReplyDeletebertemu dengan pak suami sekarang karena dikenalkan teman dan kami merasa cocok, kedua orang tua setuju, ya sudah kami menikah, berbekal bismillah. Namun, sejak awal saat berkenalan tujuan kami memang mencari pendamping hidup
Wajib banget di share nih. Soalnya banyak masyarakat yg belum aware tentang privacy keputusan menikah atau belum. Nyatanya harusnya kesiapan (dan datangnya jodoh) paling penting. Untung sekarang banyak kelas pra nikah juga ^^
ReplyDelete