Masih mengenang kepergian suami tercinta. Dan mumpung semua kenangan masih hangat. Jadi mau nyeritain romantisme suami pada istri ala Desi's Corner gitu.
Kalau foto menjadi kenangan bergambar tanpa kata. Sedangkan tulisan akan menjadi sejarah kehidupan yang abadi. Terlebih aku menulisnya di blog. InshAlloh akan menjadi saksi dan bukti anak cucu cicit nanti. Mereka akan tahu kisah nenek atau buyut nya yang terpisah karena kehendak Tuhan.
Orang boleh pandai setinggi langit. tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. (Pramoedya Ananta Toer)
Baca Juga: 9 Alasan Ngeblog Ala Desi's Corner
Romantisme Suami Pada Istri dalam Rumah Tangga
Romantisme dalam rumah tangga? Romantisme adalah sesuatu yang penting dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Berumah tangga bukan hanya soal dua kepala yang tinggal satu atap. Tapi menyatukan dua kepribadian yang berbeda.Almarhum suami adalah sosok yang tegas, disiplin, konsisten, idealis, tapi sabarnya, masya Alloh, luar biasa. Bagiku almarhum adalah suami, teman, sahabat, dan pasangan terbaik. Love you so much Papah.
Tiga minggu sudah aku berpisah dengan suami. Tidak mudah melupakan kenangan selama 22 tahun 4 bulan 24 hari. Puluhan tahun yang kujalani bersamanya serasa mimpi.
Agar kenangan bersama almarhum suami tidak hilang seiring bertambah usianya diriku. Maka sebisa mungkin akan kutuliskan semua tentangnya. Kali ini tentang romantisme suami pada istri. Semoga yang membaca tulisanku ini bisa mendapatkan ilmu dari kisah rumah tanggaku.
Baca Juga: Merayakan Cinta dengan Sahabat Sejati dalam Rumah Tangga
Begitu juga dengan mencuci piring. Terkadang bila aku lelah dan malas mencuci piring. Maka suami akan melakukannya. Sedangkan aku duduk manis sambil menonton tv.
Merapikan tempat tidur juga menjadi rutin ia lakukan. Termasuk menyiram tanaman dan menyapu halaman juga jalanan depan rumah kami.
Romantisme Suami pada Istri ala Desi's Corner:
1. Memetik Bunga dari Halaman Rumah
Kebiasaan suami setelah sholat subuh berjamaah di mushola depan rumah adalah jalan pagi. Pulang jalan pagi akan membawa segenggam melati yang dipetiknya dari halaman depan rumah. Lalu diletakkannya di atas meja ruang tamu. Ia tahu kalau istrinya suka wangi melati pas saat menonton tv pagi.2. Membantu Pekerjaan Rumah Tangga
Pembagian tugas rumah tangga memang tidak tertulis dan terucap di antara kami. Tapi suami yang sebagian besar waktunya berada di rumah selama pandemi. Ia dan Kakak akan berbagi tugas membersihkan rumah. Kalau aku mencuci pakaian di atas, maka Kakak akan menyapu lantai, lalu suami akan bertugas mengepelnya.Begitu juga dengan mencuci piring. Terkadang bila aku lelah dan malas mencuci piring. Maka suami akan melakukannya. Sedangkan aku duduk manis sambil menonton tv.
Merapikan tempat tidur juga menjadi rutin ia lakukan. Termasuk menyiram tanaman dan menyapu halaman juga jalanan depan rumah kami.
3. Nonton Film Bareng
Kami berdua hampir setiap malam menonton film bareng di tv. Kesukaannya adalah film aksi dan kolosal. Terkadang ia juga menemani film drama kesukaanku. Meski banyaknya ia main gawai, yang penting ditemenin. Wkwk.4. Ngobrol Berdua sambil Bercanda
Banyaknya waktu di rumah membuat hubungan kami menjadi begitu intens. Mulai dari ngobrol santai sampai diskusi soal Harun Masiku yang nggak tertangkap-tangkap. Perdebatan kadang juga muncul dalam obrolan. Kalau sudah mulai panas, akhirnya topiknya kami plesetin sambil menggunakan bahasa tubuh. Kami pun akan menertawakan tingkah kami sendiri.5. Berpegangan Tangan Waktu Tidur
Aku dan suami tidur saling berhadapan dengan tanganku di atasnya. Lalu jemari kami saling mengikat satu sama lain dan entah kapan terlepas. Mungkin terlepas ketika salah satu dari kami tertidur pulas.6. Memberi Kecupan Kejutan
Kecupan yang sering dilakukan suami masih membekas sampai sekarang. Selepas sholat subuh, setelah ia pulang jalan pagi. Ia akan menghampiriku ke meja makan yang sedang mengaji. Sambil lewat ia memberi kecupan kilat di pipi kanan.7. Makan Satu Tempat Berdua
Bukan satu piring pada waktu makan nasi kami makan berdua. Tapi pada saat makan asinan sayur atau buah. Wkwk. Itu juga makannya di rantang bukan piring atau mangkuk. Ah, judulnya aku suka melakukan hal itu. Rebutan kacang atau kerupuk mie yang sudah remuk bikin makan asinan jadi seru. Atau romantis?8. Pergi Makan Berdua
Pergi makan berdua pun suka kami lakukan. Bukan ke resto atau rumah makan gitu yang dikunjungi. Tapi cukup ke warung mie ayam pinggir jalan aja. Kalau cerita ke Kakak, Kakak suka cemburu dan bilang begini, "waktu Kakak pergi kemana, tuh, kok, Kakak nggak diajak?" wkwk. Maaf ya, Kak.9. Berpelukan
Pernah tiba-tiba aku dipeluknya. Lumayan erat, sampai kakiku terangkat sedikit dari lantai. Dan aku membalas pelukannya.Kata Tiffany Field, PhD, direktur Touch Research Institute di departemen pediatri University of Miami School of Medicine, Amerika Serikat, "terdapat efek biokimia dari sentuhan, yang meliputi peningkatan serotonin (antidepresan dan anti-nyeri neurotransmitter alami tubuh) dan bertambahnya oksitosin (hormon cinta)."
Menurut sebuah studi pada 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science, tingkat oksitosin yang lebih tinggi dikaitkan dengan persepsi yang lebih besar tentang respons dan rasa terima kasih pasangan, serta cinta yang lebih besar.
10. Membuatkan Sarapan
Suami suka tiba-tiba muncul dengan teh manis hangat atau susu dan roti di tangannya pada saat aku menonton berita pagi. Ia tahu kebiasaanku yang jarang makan nasi di pagi hari.11. Menghafal Al Quran Bersama
Bila sedang berkendara, murotal akan terdengar dari USB yang terpasang di mobil. Dan ketika sampai pada surat Al Waqiah, aku dan suami akan mengikutinya meski dengan suara pelan. Sedangkan di rumah, kadang aku suka minta bantuannya untuk mengoreksi hafalanku.12. Mendukung Passion dan Hobi Istri
Jika tidak ada dukungan suami, mungkin aku tidak menjalani passion menulisku seperti sekarang ini. Memasang wifi, memberi waktu menulis terlebih bila ada dateline. Suami mengijinkan aku untuk tidur sampai tengah malam demi tugas menulis.Sebagai bentuk dukungannya, bahkan ia siap sedia mengantarkan istrinya untuk menghadiri workshop dari komunitasku.
Baca Juga: Saat Bibir Tak Berucap, Biarkan Jemari Menari Di Atas Keypad
Baca Juga: Resep Pancake Pisang Lembut Gampang
13. Membeli Makanan atau Camilan Kesukaan
Aku dan suami suka banget ngemil. Bahkan kerupuk bisa habis dalam hitungan jam kalau nggak ada camilan lain. Suami sering membeli kue kiloan, dan khusus untuk aku, akan dibelikan jenis camilan yang rasanya gurih.Baca Juga: Resep Pancake Pisang Lembut Gampang
14. Menjadi Pendengar yang Baik
Alhamdulillah berpasangan dengan suami yang pengertian banget. Suami tuh, nggak keberatan kupingnya mendengarkan ceritaku yang nggak berujung dan kadang random. Wkwk.15. Memberi Nasihat bila Istri Berbuat Salah
Sifatku yang kadang keras kepala membuat suami punya gaya sendiri dalam menasehatiku. Salah satu contohnya adalah aku yang suka sholat isya sebelum tidur. Suami pernah bilang, "sholat, Mah. Jangan diulur-ulur waktunya." Tapi akunya bandel. Astagfirullah. Sikap suami yang nggak memaksakan kehendak tapi tetap memberi contoh membuat aku malu. Aku pun berubah meski telat.16. Setia Membaca Status WA Istri
Selain teman dan tetangga yang meninggalkan komentar akan status wa ku. Suami pun suka memberi komentar. Terlebih bila setelah aku pasang link blog artikel sebagai status wa. Ia adalah pembaca pertama sekaligus editor.17. Mengajak Istri di Kegiatan Suami
Suami suka banget organisasi. Ia adalah salah anggota FBR (Forum Betawi Rempug). Sesekali ia mengajak Kakak untuk menghadiri perayaan ultah FBR. Pernah juga aku diajak untuk menghadiri maulidan. Aku jadi tahu teman-teman organisasi suami juga kegiatan yang diikutinya.18. Memberi Panggilan Khusus untuk Istri
CANTIK. Aku dipanggil Cantik oleh suami. "Hai, Cantik!". "Ada apa, Cantik?". "Kenapa, Cantik." "Iyah, Cantik." Dan itu semua diucapkan dengan mesra dan lembut. Masha Alloh, kangennya aku ingin mendengar semua ucapan itu dari bibirnya.19. Memuji Masakan Istri
Aku baru full menjadi ibu ranah domestik tiga setengah tahun ini. Masak juga masih belajar. Meski awal-awal masak kurang cocok dengan hasil akhirnya. Tapi seringnya ia memuji masakanku meski bertentangan dengan Kakak.Baca Juga: Resep Ayam Kuah Kecap Bawang Bombai
20. Membawa Buah Tangan Sepulang Kerja
Nggak tiap pulang kerja bawa buah tangan. Tapi sesekalinya itu yang jadi kejutan. Tiba-tiba pulang bawa asinan atau camilan lain.21. Memotong Rambut
Dengan pertimbangan karena memakai hijab. Model rambut pun yang melihat cuma suami dan Kakak. Jadi kalau yang bertugas memotong rambutku itu suami oke, dong? Sebelum lebaran kemarin adalah terakhir rambutku dipotong olehnya. Itu juga menggunakan gunting dapur serbaguna yang biasa digunakan untuk memotong dahan pohon. Wkwk.Almarhum suami merasa kalau ia bukan laki-laki romantis. Tapi aku sebagai istrinya, apapun yang kami lakukan berdua adalah romantis. Seperti pergi ke pasar boncengan naik motor dengan tanganku melingkar di pinggangnya. Lalu kami berbincang ringan sambil sesekali tertawa. Ah, kegiatan pagi ke pasar tersebut akan menjadi kenangan seumur hidupku.
Poin-poin di atas tentunya hanya sebatas yang kuingat. Aslinya masih banyak banget hal romantis yang dilakukan suami padaku. Dua puluh dua tahun lebih kami bersama. Pastinya banyak hal yang tidak dapat terceritakan dalam tulisan. I love you, Papah. Istirahat yang tenang "di sana", yaa. InshAlloh kita akan bersatu lagi di alam keabadian. Aamiiin.
Bagaimana Sahabat Desi's Corner? Ketemu berapa poin yang sama tentang romantisme suami pada istri dengan Sahabat semua? Atau mungkin ada yang mau menambahkan poin berikutnya?
Sedih bacanya Des... Semoga Mas Joko mendapatkan tempat terbaik di sisiNya...Aamiin...
ReplyDeleteSaya menganggap bundes saudara kembar saya karena pernikahan kita berdekatan. Sedih sekali pas dengar kabar itu, meski saya tahu bunda Desi akan selalu kuat.
ReplyDeleteMbrebes mili meambaca ini, betapa romantisnya suami bunda. Insyaallah bertemu kembali di surga. Ammiinn
Mbak... Ikutan netes air mata ini. Pasti nggak mudah menjalani hari-hari setelah kepergiannya. InsyaAllah menjadi keluarga utuh lagi di Surga nanti.
ReplyDeleteYa Allah, ikut gerimis nih mbak, biarlah ceritanya abadi di sanubari dan diikat dalam tulisan ya Mbak, lahul faatihah
ReplyDeleteAllohumagfirlahu warhamhu wa'aafihii wa'fu anhu
ReplyDeleteSemoga seluruh kebaikan pak suami kepada keluarga menjadi tabungan terindah di akhirat kelak.
Banyak belajar dari tulisan Mbak Desi, untuk menjadi suami dan kepala keluarga yang baik plus romantis
Masya Allah bu banyak banget hal romantisnya :)
ReplyDeleteSemoga kelak bisa berkumpul lagi di surga-Nya ya bu
Masya Allah Bund,
ReplyDeleteTerharu bacanya..
Semoga insya Allah nanti bisa berkumpul lagi di syurga-Nya, Aamiin..
Masyaalloh barokaloh bun mendaoat suami terbaik secara agama dan romantisne, semoga bun desy bisa berkumpul kembali dgn suami di jannah-Nya, aamiin yaa robb
ReplyDeleteSo sweet banget bu. Insya Allah kelak bisa berkumpul kembali di surga-Nya
ReplyDeleteYa Allah aku bacanya sambil mewek. Pasti nggak mudah banget ya bun Desy. Kehilangan separuh sayap.. bahkan ibu saya waktu ditinggal bapak meninggal, berdukanya cukup lama. Padahal nggak sekeren suaminya bu Desy.. apalagi bu Desy... menulis jadi jalan healing ya... sambil terus mengikat kenangan pada yang terkasih. Peluuuk.
ReplyDelete