Judul: Aku Kenal Tetangga-Tetanggaku
Penulis: Renny Yaniar
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2017
Jenis Buku: Picture Book Anak
Jumlah Hal Buku: 16 hal
Mau review buku cerita anak karya Yenny Yaniar, ah. Lama juga nggak baca buku cerita anak. Kangen. Meski pengin membaca buku fisiknya. Apa daya, pinjam lewat iPusnas pun, jadilah.
Dari sekian banyak judul cerita anak karya Renny Yaniar yang ada di Perpustakaan Nasional Digital. Buku berjudul Aku Kenal Tetangga-Tetanggaku, menjadi pilihan yang pertama untuk dibaca.
Selain pilihan judul, cover bukunya juga terlihat menarik. Dengan seorang anak perempuan lucu berponi yang terlihat gembira memandangi rumah-rumah yang berwarna cerah dan meriah.
Dan memang benar, ceritanya bagus dan penuh pesan. Bahasa yang digunakan juga sederhana dan mudah dimengerti oleh anak-anak PAUD.
POV yang digunakan dalam cerita ini adalah POV satu. Mungkin penulis menginginkan agar anak-anak yang sedang membacanya, bisa merasakan menjadi si tokoh cerita dalam buku tersebut.
Anak perempuan bermata bulat hitam ini bercerita tentang dimana ia tinggal. Ia pun memberitahukan posisi rumahnya di antara sepuluh rumah yang akan diceritakannya nanti.
Mengenal tetangga adalah hal wajib. Seperti Mama yang diceritakan oleh anak perempuan berwajah ceria dalam cerita bertema mengenal tetangga ini. Mama mengajaknya untuk mengenal para penghuni lingkungan dimana mereka tinggal.
Ada seorang nenek yang tinggal sendirian, ada yang berprofesi sebagai pemain biola, ada yang bapak dan ibunya bekerja, lalu anaknya diasuh oleh Mbaknya, ada yang orang tuanya selalu bepergian tugas ke luar negeri, dan beberapa tetangga lainnya, sampai jumlahnya sembilan rumah.
Tokoh anak perempuan berambut bob sebahu ini mendapat banyak pelajaran ketika mengunjungi tetangganya. Seperti:
1. Mengunjungi tetangga disunnahkan membawa buah tangan. Karena membawa buah tangan dapat mempererat kasih sayang sesama tetangga.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Berilah hadiah di antara kalian! Niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR. Bukhari)
2. Mengunjungi tetangga adalah sebuah bentuk perhatian dan kepedulian kita sebagai makhluk sosial. Terlebih tetangga sebagai penolong pertama dan terdekat bila kita membutuhkannya dibanding saudara.
3. Mengunjungi tetangga mengajarkan anak untuk bersosialisasi dan mengenal karakter juga profesi tetangga yang bekerja.
4. Mengunjungi tetangga juga mengajarkan anak untuk tahu cara bersikap ketika sedang bertamu. Seperti memberi salam, cara duduk, cara menjawab pertanyaan yang diberikan oleh tetangga, juga tata krama mengambil hidangan yang disuguhkan.
5. Mengunjungi tetangga akan membuat anak mengenal lingkungan dimana ia tinggal. Terlebih sekarang sedang marak-maraknya penculikan anak.
Membuat cerita anak memang susah-susah gampang. Pemilihan kata untuk menjadi kalimat yang mudah dimengerti oleh anak, asli susah pakai banget. Terlebih konflik yang harus dibuat. Lebih mudah membuat konflik untuk cerita remaja atau dewasa dibanding cerita anak. Itu buat aku, sih, ya.
Dari kesembilan tetangga yang dikunjungi oleh anak perempuan berwajah bulat ini. Ada satu orang tetangga yang misterius. Ia dan Mamanya hanya bertemu laki-laki ini kalau pas-pasan di luar rumahnya saja.
Nah, disini konfliknya. Mau tahu Sahabat Desi's corner siapa dia? Ya udah, kalau mau tahu, pinjam aja di iPusnas. Gratis.
Baca Juga: Dua Hati Mudik Untuk Hidup Baru
Judul: Aku Suka Siang dan Malam
Penulis: Renny Yaniar
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2017
Jenis Buku: Picture Book Anak
Jumlah Hal Buku: 20 hal
Judul review buku kedua cerita anak karya Renny Yaniar yang dibaca sebelum tidur adalah Aku Suka Siang dan Malam. Buku ini adalah buku Seri Pembaca Kecil terakhir yang seluruhnya berjumlah lima buku.
Di dalam buku cerita anak kali ini. Renny sang penulis, menampilkan seluruh anggota keluarga Mima. Mama, Papa, Mia sang kakak, dan Niko, kucing kesayangan keluarga Mima.
Sudah hal biasa kalau anak kecil takut akan malam karena gelap. Tapi disini, lewat Mima, diharapkan anak-anak dapat menemukan bahwa malam juga sama menyenangkannya dengan siang.
Mima begitu senang dengan aktivitas seluruh anggota keluarganya. Dari mulai bangun pagi yang melihat Papanya berangkat ke kantor. Lalu mengantar Kak Mia bersama Mama ke sekolah.
Cerita keseharian Mima bisa jadi dialami oleh anak-anak lainnya. Bisa juga anak-anak yang tidak suka bangun pagi, dapat mencontoh Mima yang menyambut pagi hari dengan gembira. Dikarenakan pagi hari adalah waktu berkumpulnya dengan keluarga meski cuma sebentar.
Berkumpul dengan keluarga kan, nggak mesti harus menunggu weekend. Bisa jadi, aktivitas pagi yang cuma sebentar di meja makan adalah waktu yang berkualitas untuk keluarga.
Pada siang hari sampai sore. Mima tetap bahagia. Karena ia dapat melihat Kak Mia yang sedang belajar. Juga Mama yang asyik membaca buku. Terlebih di luar rumah, Mima dapat melihat orang berlalu-lalang. Ramai. Mima suka siang hari, dimana sinar matahari menerangi bumi.
Ketika hari menjelang sore dan matahari mulai tenggelam. Mima merasa takut. Takut akan gelap. Tapi Mama menenangkan Mima, bahwa malam pun sama indahnya dengan siang.
Indah bagaimana yang dimaksud Mama, nih? Cuzz lah ke pinjam ke iPusnas kalau mau tahu kenapa Mima akhirnya nanti jadi suka malam hari.
Baca Juga: Review Buku Untuk Pemula Bersama iPusnas
Membaca buku cerita anak buatku seperti mengistirahatkan penat dan kejenuhan pada aktivitas harian. Tidak perlu berpikir rumit untuk bahagia. Itu yang kurasa ketika selesai membaca buku anak ini.
Terlebih aku membaca buku-buku elektronik ini menjelang tidur. Dalam waktu kurang dari setengah jam, aku bisa menyelesaikan dua buku cerita anak.
Bagaimana dengan Sahabat Desi's Corner, apakah masih suka membaca buku anak meski tidak punya anak kecil lagi?
No comments:
Post a Comment