Apakah sahabat Desi's corner penyuka minuman asam hasil fermentasi? Mau dikenalin sama Yo'Qta?
Eh, kalau udah dikenalin nanti. Janji jangan coba-coba terlalu sering, ya.
Soalnya banyak yang udah kenal sama dia. Akhirnya jadi bucin gitu.
Terus, kalau nanti aku merasa berdosa karena kamu jadi bucin, gimana, dong? Kan, aku jadi senang dan gembira ria.
Ya, udah, daripada penasaran sini, aku kasih bocoran.
5 sebab kalau kamu tetap berani nekat mencoba dia:
1. Yo'Qta, Siapa, sih, Kamu?
Bagaimana mau jadi bucin kalau belum kenalan sama dia. Iya, kan?
Emang siapa sih, dia?
Jadi, ceritanya dia itu nama sebuah minuman. Minuman kesukaanku yang kepingin banget sahabat Desi's corner juga ikut mencoba.
Aku kenal sama dia, tuh, tahun 2017. Waktu itu, aku sengaja mendatangkan dia dengan menumpang bus antar kota.
Foto: IG yogurt_yoqta
Maklum, dia kan kondisinya ringkih. Nggak bisa dikirim lewat kurir yang memakan waktu sampai dua hari. Bahkan satu hari penuh pun nggak dianjurkan. Nanti rasa asamnya kayak asam beneran alias basi.
Memang minuman yang punya varian sampai tiga belas ini, dari mana, sih? Sampai dikirim lewat bus penumpang antar kota.
Dia itu dikirim dari kota Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Di kota Padalarang itu, memang banyak penduduk yang memproduksi minuman fermentasi secara rumahan.
Waktu aku berkunjung untuk mengambil langsung si dia. Aku datang ke rumahnya yang sekaligus tempat produksi.
Tahu nggak mengapa penduduk kota Padalarang banyak yang memproduksi minuman sehat ini?
Jawabannya ada di poin dua, heuheu
2. Susu Sapi Segar Asli
Mengutip info berita yang kudapat dari Pikiran Rakyat, bahwa para peternak sapi di Kabupaten Bandung Barat dalam satu hari dapat menghasilkan produksi susu mencapai 200 ribu ton, dimana 140 ton di antaranya dari Koperasi Peternak Susu Bandung Utara (KPSBU).
Nah, produsen minuman yang pembuatannya menggunakan gula pasir murni hanya 100 gr per satu liter ini. Ambil susunya dari koperasi.
Dan, itu berarti aku termasuk berkontribusi untuk mensejahterakan kehidupan para peternak sapi dan pengrajin pembuat minuman ini.
Baca juga: Mengembangkan Jiwa Wirausaha di Masa Remaja
Waktu masih berjaya tahu 2017-2019-an. Aku bisa menjual kurang lebih 100 botol/minggu. Harganya masih 15 ribu per botol gitu. Kalau sekarang, belum cek harga terbaru lagi. Soalnya off jualan semenjak ada si Covid.
Kembali lagi ke susu sapi.
Seriusan rasanya beda banget dengan produk lain yang sejenis. Ah, pasti kamu tahu rasanya homemade itu kayak gimana. Nggak perlulah dijelasin secara detail.
Hasil Homemade menurutku, semacam perbedaan produk organik dan bukan organik. Kurang lebih seperti itulah. Sudah terbayangkah, perbedaannya?
Akhirnya jadi ngejelasin juga, deh. Heuheu.
Nggak heran waktu setelah pertama kali coba si dia. Aku langsung minta kirim 30 botol ukuran 370ml lewat bus Primajasa, Bandung - Bekasi.
Sampai suami yang nggak suka. Akhirnya jadi ketagihan dan menjadi rutinitas minuman di malam hari.
Buat perhatian, aja, sih, kalau kemasannya udah dibuka, sebaiknya langsung diminum habis. Kalau kelamaan takut bakteri baiknya nggak berfungsi lagi.
Terus, ya, pertanda minuman ini beneran homemade dan tanpa bahan pengawet. Daya tahannya hanya sampai tujuh hari kalau disimpan dalam kulkas. Tapi bisa tahan sampai satu bulan kalau dibekukan.
3. Buah-Buahan dari Petani Sekitar
Selain saling membantu antara produsen minuman kesehatan rumahan dengan koperasi di desa setempat.
Para produsen yang minumannya ini mengandung kalsium lebih tinggi dari susu. Juga mengambil buah-buahan dari kebun sekitar alias masih satu kabupaten.
Ada yang bingung kenapa membahas buah-buahan? Atau, memang sudah tahu kalau minuman yang difermentasi oleh bakteri baik, terutama bakteri asam laktat dan bifidobacteria ini, pasti menggunakan perisa sebagai rasa?
Ya, kamu nggak salah sahabat Desi's corner. Memang produk sejenis ada berbagai macam varian rasa dengan menggunakan perisa buah-buahan.
Tapi jenis minuman yang dapat menyehatkan tulang ini berbeda dengan produk sejenisnya.
Selain menggunakan sedikit perisa. Minuman untuk menurunkan kolesterol ini juga terdapat potongan buah asli di dalamnya.
Kemudian, nih, untuk memanjakan lidah dan selera. Aku minta tambahan beberapa varian lagi.
Dari total varian yang dulu tidak berjumlah lebih dari sembilan, sekarang sudah ada tiga belas.
Sebut saja:
1. Blueberry dengan potongan buah blackberry
2. Strawberry
3. Vanila dengan potongan buah raspberry
4. Anggur
5. Durian
6. Melon
7. Buah naga
8. Mangga
9. Leci dengan potongan buah lengkeng
10. Nangka
11. Alpukat
12. Plain
13. Mocca dengan bubble di dalamnya
Sekadar informasi tambahan aja, kalau buah-buahan, kan, ada musimnya.
Jadi kalau ada yang buahnya lagi nggak musim. Dia diganti sama jelly dengan rasa buah yang nggak ada itu.
Misal seperti buah mangga, nangka, atau lengkeng. Kalau bukan musimnya, mau cari sampai ke Ujung Berung juga nggak bakal nemu.
Sedangkan untuk keluarga berry seperti blueberry, strawberry, dan raspberry. Kalau buahnya lagi kosong, ya, nggak diproduksi.
Soalnya keluarga berry, kan, favorit. Banyak pelanggan setia minuman yang cocok buat diet ini, maunya buah potong asli. Nggak mau diganti jelly.
Inilah keistimewaan minuman The Real Premium Yoghurt. Selain ada buah potong di dalamnya, juga bisa ditawar nggak pakai gula.
4. Tekstur Kental Bikin Kenyang
Tekstur minuman yang dipercaya dapat melancarkan pencernaan ini. Terbilang lumayan kental dibanding minuman sejenisnya.
Aku nggak terlalu suka minum yang cair. Biasa kalau beli yang greek. Tapi, semenjak nemuin dia, minuman ini. Aku nggak bisa ke lain hati.
Apalagi kalau dikonsumsi setengah beku, kayak makan es krim. Nyam, nyam, nyam, jadi ngebayangin, deh, sensasi dingin, segar, enak, terus sambil ngunyah buah potongnya.
Terlebih bila dikonsumsi malam hari. Ini akan membuat kamu dan aku tidur lebih lelap.
Menurut foods for better health, dikarenakan ada kandungan tryptophan yang memproduksi hormon serotonin dan melatonin. Maka pas minum minuman ini bikin tubuh jadi lebih rileks.
Foto: IG yogurt_yoqta
Kalau aku biasanya, mengonsumsi minuman ini setelah makan malam. Jadi, porsi makannya sedikit, terus dikenyanginnya dengan minum minuman yang bikin happy ini.
5. Sudah Mendapat Sertifikat Halal MUI
Undang-undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (UU JPH) telah mewajibkan setiap produk yang masuk, beredar dan diperdagangkan di wilayah Indonesia bersertifikasi halal (vide; Pasal 4).
Tak hanya diwajibkan mencantumkan label halal, pelaku usaha yang mengedarkan dan memperdagangkan produk tidak halal juga diwajibkan mencantumkan keterangan tidak halal pada produk usahanya (vide; Pasal 26 ayat (2)), (Hukumonline.com)
Berdasarkan undang-undang tersebut, maka sebagai produk minuman kesehatan. Pihak produsen telah mendaftar dan mendapatkan sertifikat halal dari MUI untuk produk minuman ini.
Dengan adanya no sertifikat halal dari MUI. Maka aku sebagai distributor juga reseller-resellerku akan merasa percaya diri ketika berjualan.
Hal ini juga menaikkan citra produk minumanku. Istilah kata, mah, naik kasta. Kan, branding juga, jadi naik.
Dengan produk minumanku yang sudah terdaftar di halal MUI. Aku berencana menaikkan target pasar. Rencananya, sih, mau menawarkan produk minumanku ini ke toko-toko kue. Aamiiin, semoga terlaksana dan terwujud.
Jadi, bagaimana? Apakah kamu tetap nekat mau coba minuman ini? Atau sahabat Desi's corner mau bergabung menjadi keluarga happy life with Yo'Qta?
Arrggghhh... Tampak enaakk... Nanti kalau jalan2 ke pulau jawa lagi mau ahh...
ReplyDeleteAsiiik, ada yang mau main ke jawa. Nanti disiapin, deh. 😊
DeleteBanyak banget varian rasanya 😍 pengen coba tapi jauh banget ya harus ke pulau jawa dulu
ReplyDeleteApa perlu disamperin ke Lampung, nih. Mau berapa botol yanh dibawa?
DeleteAnak-anak saya paling suka minuman asam fermentasi, biasanya minum yang beredar biasa di toko-toko. baru tau ada Yo'Qta, sepertinya layak dicoba nih.
ReplyDeleteterima kasih kak desi untuk ulasannya
Waah, jarang anak² yang suka yoghurt. Kan asem tuh rasanya. Klo yo'qta produk jualan saya, pak. Doain biar cepet nangkring di toko ya, pak.
DeleteCoba kalau deket, udah kuborong mbak. Anak2ku suka banget sama yoghurt. Kalau ada yoghurt di rumah berapapun pasti habis.
ReplyDeleteWah, padahal jarang anak² yang suka minuman asem² gitu. Iya, ya, klo deket Mbak Marita bisa jadi pelanggan tetap, nih.
DeleteTerima kasih Coach udah mampir :)