Sudah hampir dua bulan ceritanya perumahanku lockdown. Semua tukang jajanan yang biasa masuk ke komplek nggak dibolehin masuk lagi. Jadi sepi dong perut kitah heuheu.
Ternyata kesepian dan ke-vakuman tukang jajanan selama lockdown, memunculkan sifat dasar emak-emak di komplek. Keahlian memasak dan membuat aneka camilan dikeluarkan. Dan, dipasarkan kepada warga komplek yang "haus" jajanan, juga untuk mengusir kebosanan selama stay at home.
Tekwan
Pindang patin
Pie susu
Nah, itu salah tiga di antara sekian banyak jajanan. Bahkan ada lho satu emak yang bikin beragam makanan. Kayak gini ini dia promosinya:
Assalamualaikum wrb..ready hr ini
Risol sayur isi kentang wortel isi 5psc harga 17.000
Risol mayo(daging asap,mayo,telur) isi 5psc harga 20.000
Pastel isi kentang wortel telur isi 5psc harga 20.000
Sosis solo isi daging ayam isi 5 biji harga 20.000
Donat menul gula 3000/psc
Donat menul ceres 4000/psc
Donat bombolini 5rb terdapat 3 varian rasa bery,coklat,strawberry
Roti goreng ayam 5rb
Po lauk matang
Ayam bakar kalasan 20.000/ potong
Ayam woku 40.000/ porsi
Ayam rica2 40.000 / porsi
Chicken karage 40.000 / porsi
Semur filet ayam 40.000 / porsi
Daging teriyaki 80.000 / porsi
Sayur lodeh 25.000/ porsi
Lodeh tidak pke santen (fiber)
Ukuran 1 porsi untuk 3-4 orang makan.
Yang mau monggo kabarin sebelum jam 11 ya, Bunda. Ready insyallah habis ashar.
Nah, pengumuman penawaran diatas diposting di grup wa komplek. Tiap hari rame yang nawarin dagangan. Buat yang duitnya masih kenceng sih, nggak masalah. Atau bagi mereka yang mempunyai kelapangan rezeki, pastinya bakal membeli dagangan mereka. Kita tidak tahu situasi kehidupan dan keuangan mereka. Bisa aja kan di antara emak-emak yang berjualan itu memang membutuhkan uang. Bukan hanya sekadar untuk mengusir kejenuhan selama Di Rumah Aja.
Nggak dapat dipungkirilah ya, kalau kita semua butuh pemasukan pendapatan selain sebagai karyawan. Di masa pandemi Covid-19 ini, banyak dari warga komplek diminta bekerja dari rumah atau tidak bekerja sama sekali. Upah pun banyak yang dipotong atau tidak mendapatkan upah sama sekali. Sedangkan cicilan rumah, kendaraan, SPP sekolah anak, jalan terus.
Eits, ternyata bapak-bapak yang work from home juga latah melihat para istri-istri mereka berkutat di dapur.
Latah mau ngapain nih para bapak?
Ceritanya bersambung aja yak heuheu
#ODOP
akuuu mauuu sama penganannya..sama mba, selama pandemi aq jadi rajin di dapur, bebikinan kue bwt si krucil, ya meskipun byk gagalnya drpd berhasilnya sih ahhaaha
ReplyDeleteMamak² emang jadi kreatif semenjak pandemi. Uji coba resep tiada jenuh. Abis klo jajan, tekor bandar heuheu
DeleteBaca ginian di siang hari... Uwuuu jadi ngebayangin buat berbuka nanti 😅
ReplyDeleteTahan, sabar, ini ujian... haha
DeleteUnik ya perumahannya ada grup WA segala. Lanjuut
ReplyDeleteIyah, kan. Biar pak RT nya gampang kasih pengumuman dan laporan keuangan kas erte. Gitu Mbak. Tapi, grup ibu² sama bapak² dipisah. Soalnya klo ibu² kan rumpie heuheu
Delete