Foto: pixabay
Sudah lebih dari dua tahun menyandang status Ibu Rumah Tangga, tanpa ART pula, dan tanpa bantuan mesin cuci juga. Usia pun sudah melampaui tahun kemerdekaan RI. Tapi dengan semangat hemat demi mencapai sejumlah tabungan dengan target untuk membeli kebon. Tawaran sang suami untuk membelikan mesin cuci ditolak halus. Malahan sang istri meminta jatah mentahnya aja. Jelas sang suami nggak mau dong. Sang suami tahu persis sifat hemat istrinya. Bisa-bisa tuh mentahannya disimpan di bank.
Beberapa bulan kemudian, sang suami nggak tega melihat istrinya kelelahan karena mencuci. Terlebih bila sang istri pada hari itu mencuci seprai. Dapat dipastikan, malamnya ia bakal tidur cepat sambil mengeluarkan suara nggak enak. Rugi semuanya #ngerti kan maksud terselubungnya? Heuheu
Akhirnya ditawarilah lagi usul sang suami untuk membeli mesin cuci pada sang istri. Dengan berat hati pula, diterimalah juga tawaran sang istri untuk memberi "mentahan". Alhasil, hampir setengah tahun "mentahan"nya tersebut nggak jadi barang. Setiap ditanya "mentahannya", sang istri akan menjawab, "Sekarang masih sanggup, kok mencuci dengan sikat." Alasan pertama.
"Takut amat sih, duitnya bakal kepake. Nih, aman di dalam dompet. " Sambil memerlihatkan isi dompet kas. Alasan kedua.
"Yaa, duitnya udah masuk tabungan di bank." Alasan ketiga tepok jidat dah.
Meski sang suami bete dengan sifat sang istri. Tetap ia adalah belahan jiwa yang nggak tega kalau lihat sang istri sakit pinggang setelah mencuci. Soalnya kamar akan mengeluarkan aroma balsem di malam harinya selain suara aneh.
Tidak lama sang suami mengajak sang istri ke toko elektronik dekat rumah. Dimintanya untuk memilh mesin cuci. Sang istri tersenyum bahagia. Bahagia banget malahan. Bagaimana tidak, mentahan dapat, mesin cuci juga dapat. Untung banyak ini mah.
Sekali lagi, sang suami tidak berdaya untuk membantah kemauan sang istri agar tidak mencuci menggunakan tangan lagi. Seperti percakapan dibawah ini yang nggak jelas keputusan akhirnya. Ya, asal tahu saja. Bujukan untuk membeli mesin cuci dengan menggunakan mesin cuci setelah dibeli, sama alotnya.
S: "Mah, kamu nggak kasian sama diri kamu sendiri? Kamu tuh udah tua. Nyucinya dua hari sekali aja. Dan pakai tuh mesin cuci. Pinggang udah sakit-sakitan mulu."
I: "Please deh, Pah! Ngomongnya nggak usah ada kata "tua"nya. Bilang aja, nyucinya dua hari sekali dan pake mesin cuci. Biar kamu nggak kecapean. Kan lebih enak didenger."
Jawab sang istri datar dengan wajah tanpa ekspresi. Tapi sorot matanya berkata lain.
S: "Lah, emang udah tua."
Dipertegas lagi oleh sang suami. Jelas dong sang istri makin bete. Jawabannya juga dibalas jutek oleh istrinya.
I: "Ya udah, ntar dipertimbangin. Soalnya nggak betah aja liat pakean kotor apalagi daleman. Kalau nggak langsung dicuci, bau."
Sambil mematikan keran air setelah menaruh piring di rak lalu tangannya diciprat-ciprat di wastsfel dengan sedikit kesal.
S: "Terserah mamah, dah."
Sang suami melengos pergi. Susahnya ngobrol dengan sang istri. Daripada nanti ujungnya berdebat, mendingan diudahin aja obrolannya. Perempuan memang susah di mengerti
#ODOP
#komunitasodop
#mingguke-7
#odopbloggersquad
Haha kalau aku cuci pakai tangan nggak masalah sih, tapi kalau meras ogah, jadi mending pakai meain cuci, dikeringin. Hihi
ReplyDeleteNah ini, kalau cucian lagi banyak. Mesin dipake heuheu
DeleteWaw usia 75 thn masih mencuci sprei dengan tangan.
ReplyDeleteMaksudnya tahun kemerdekaan RI '45, Mbak heuheu. Huhu tua banget diriku 75
DeleteCeritanya lucu....
ReplyDeleteTapi bisa jadi pelajaran, jangan pernah bilang ke cewek tentang berat badan dan usia...bisa panjang pembahasan
Nah, betul itu Mbak. Sensitif banget dah kalau soal usia sama BB 😂
Delete